Search
Close this search box.

Daftar Isi

Tau Procurement dan Purchasing ? Simak Perbedaannya

Facebook
Twitter
LinkedIn

Pada bagian ini, kita akan membahas tentang pengertian procurement dan purchasing dalam konteks manajemen pengadaan.

Pengadaan (procurement) adalah proses mendapatkan barang atau jasa yang diperlukan oleh sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya. Proses ini melibatkan identifikasi kebutuhan, pencarian pemasok potensial, negosiasi kontrak, dan pembelian barang atau jasa tersebut.

Sementara itu, purchasing adalah bagian dari proses pengadaan yang berfokus pada aktivitas pembelian secara konkret. Purchasing melibatkan pemilihan pemasok terbaik berdasarkan kualitas produk atau jasa, harga yang kompetitif, dan waktu pengiriman yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Manajemen pengadaan (procurement management) adalah suatu pendekatan strategis untuk mengelola seluruh proses pengadaan dalam sebuah organisasi. Tujuan utama manajemen pengadaan adalah memastikan bahwa barang atau jasa yang diperoleh berkualitas baik, tersedia tepat waktu, dan dengan biaya yang efisien.

Dengan pemahaman yang baik tentang procurement dan purchasing ini, sebuah organisasi dapat mengoptimalkan prosesnya dalam mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan dengan efektif dan efisien.

Perbedaan dalam Ruang Lingkup Tugas

Perbedaan dalam ruang lingkup tugas procurement dan purchasing dapat menjadi penting untuk dipahami dalam konteks manajemen rantai pasokan. Meskipun terkadang digunakan secara bergantian, kedua istilah ini memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda.

Tugas procurement berkaitan dengan proses pengadaan barang atau jasa yang diperlukan oleh suatu organisasi. Ini melibatkan identifikasi kebutuhan, pencarian pemasok potensial, negosiasi kontrak, dan pemilihan pemasok terbaik berdasarkan kriteria tertentu seperti harga, kualitas, dan keandalan.

Di sisi lain, tugas purchasing fokus pada pelaksanaan pembelian barang atau jasa dari pemasok yang telah dipilih. Ini melibatkan pembuatan pesanan pembelian berdasarkan spesifikasi yang ditetapkan oleh tim procurement. Tugas purchasing juga mencakup pemantauan pengiriman barang atau jasa yang dipesan serta penanganan masalah jika ada keterlambatan atau ketidaksesuaian.

Secara singkat, procurement lebih berfokus pada tahap perencanaan dan pengambilan keputusan strategis terkait dengan pengadaan sementara purchasing lebih berfokus pada pelaksanaannya di lapangan. Keduanya saling melengkapi dalam memastikan bahwa organisasi memperoleh barang atau jasa yang diperlukan dengan efisien dan efektif sesuai dengan kebutuhan mereka.

Perbedaan dalam Fokus Strategis

Dalam konteks bisnis, fokus strategis procurement dan purchasing memiliki perbedaan yang penting. Meskipun keduanya terkait dengan pengadaan barang dan jasa, namun tujuan dan pendekatan mereka berbeda.

Fokus strategis procurement lebih berorientasi pada manajemen rantai pasok secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan proses pengadaan dengan mempertimbangkan aspek-aspek seperti kualitas, harga, keberlanjutan, risiko, dan hubungan dengan pemasok. Procurement bertujuan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas dalam pengadaan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Di sisi lain, fokus strategis purchasing lebih terfokus pada aspek operasional dari pengadaan. Purchasing bertanggung jawab untuk melakukan pembelian barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan produk atau layanan dengan harga terbaik dan dalam waktu yang tepat.

Perbedaan utama antara procurement dan purchasing terletak pada cakupan tanggung jawabnya. Procurement melibatkan analisis pasar, negosiasi kontrak jangka panjang dengan pemasok, manajemen risiko pasokan, serta pemantauan kinerja pemasok. Sementara itu, purchasing lebih fokus pada pelaksanaan transaksi pembelian harian.

Dalam praktiknya, perusahaan seringkali memiliki departemen procurement yang bertanggung jawab atas strategi pengadaan secara keseluruhan sementara departemen purchasing bertugas menjalankan tugas-tugas operasional sehari-hari dalam rangka mencapai tujuan strategis procurement.

Dengan memahami perbedaan antara fokus strategis procurement dan purchasing, perusahaan dapat mengembangkan pendekatan yang holistik dalam pengadaan barang dan jasa, sehingga dapat mencapai efisiensi, efektivitas, dan keberlanjutan dalam rantai pasok mereka.

Keterkaitan antara Procurement dan Purchasing dalam Manajemen Pengadaan yang Efektif

Dalam manajemen pengadaan yang efektif, terdapat keterkaitan yang erat antara procurement dan purchasing. Procurement merujuk pada proses pengadaan barang atau jasa yang melibatkan identifikasi kebutuhan, pemilihan vendor, negosiasi kontrak, dan pengelolaan hubungan dengan pemasok. Sementara itu, purchasing adalah bagian dari proses procurement yang fokus pada pembelian langsung barang atau jasa dari pemasok.

Keterkaitan antara procurement dan purchasing sangat penting dalam mencapai tujuan pengadaan yang efektif. Sinergi antara kedua fungsi ini dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya pengadaan, serta memastikan kualitas dan keandalan pemasok.

Dalam praktiknya, procurement bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kebutuhan organisasi dan menentukan strategi pengadaan yang tepat. Mereka melakukan analisis pasar untuk menemukan pemasok potensial dan melakukan negosiasi kontrak dengan tujuan mendapatkan harga terbaik serta persyaratan kontrak yang menguntungkan bagi organisasi.

Setelah strategi pengadaan ditetapkan oleh procurement, tugas purchasing adalah melaksanakan pembelian sesuai dengan persyaratan kontrak yang telah disepakati. Mereka berinteraksi langsung dengan pemasok untuk memesan barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan organisasi. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk memastikan kelancaran proses pengiriman barang atau penyediaan jasa.

Dengan adanya sinergi antara procurement dan purchasing dalam manajemen pengadaan yang efektif, organisasi dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi risiko pengadaan, serta meningkatkan kepuasan pelanggan. Penting bagi kedua fungsi ini untuk saling berkolaborasi dan berkomunikasi secara efektif guna mencapai tujuan bersama dalam pengadaan yang efisien dan efektif.

Kesimpulan: Memahami Perbedaan antara Procurement dan Purchasing Penting untuk Keberhasilan Manajemen Pengadaan

Dalam kesimpulan ini, penting untuk memahami perbedaan antara procurement dan purchasing dalam manajemen pengadaan. Meskipun sering digunakan secara bergantian, keduanya memiliki peran yang berbeda dan saling melengkapi dalam proses pengadaan.

Procurement merujuk pada strategi yang melibatkan pemilihan pemasok, negosiasi kontrak, dan pengelolaan hubungan dengan pemasok. Ini melibatkan analisis pasar, risiko, kepatuhan hukum, serta evaluasi kinerja pemasok. Procurement bertujuan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas dalam pengadaan barang atau jasa.

Di sisi lain, purchasing adalah tindakan konkret dari proses procurement. Ini mencakup pembelian langsung barang atau jasa dari pemasok yang telah dipilih. Purchasing berfokus pada pelaksanaan transaksi pembelian dengan memastikan kualitas produk atau layanan yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Memahami perbedaan antara procurement dan purchasing penting karena dapat membantu organisasi mengoptimalkan manajemen pengadaannya secara keseluruhan. Dengan memisahkan tugas-tugas ini dengan jelas, organisasi dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien dan meningkatkan kontrol terhadap seluruh proses pengadaan.

Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, pemahaman yang baik tentang perbedaan antara procurement dan purchasing akan menjadi aset berharga bagi setiap organisasi dalam mencapai keberhasilan manajemen pengadaannya.

Photo by Austin Distel on Unsplash 
More to explorer

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *